Senin, 25 Mei 2009

Sekolah Minggu-ku kurang menarik?

Melihat kondisi Sekolah Minggu(SM) akhir-akhir ini, sepertinya komisi ini hanya berjalan begitu saja, sebagai pelengkap di gereja kami. Pokoknya ada dan masih berjalan (istilahnya gitu). Tentunya ini tidak begitu saja muncul di pikiran kami para orang tua yang mana anak-anak mereka bersekolah minggu disana.
Hal ini menjadi perhatian saya, yang mana ingin mencari tahu apa saja yang menyebabkan hal tersebut. Memang gereja kami tidaklah sebesar gereja-gereja yang berkembang dengan pesat saat ini, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.

1. Guru-guru Sekolah Minggu (GSM)
GSM kami sepertinya harus menginstropeksi diri mereka masing-masing menyangkut pelayanan mereka dibidang ini. Mengajar anak-anak tidaklah semudah yang kita bayangkan. Setiap minggu, mereka harus mempersiapkan bahan-bahan mengajar mereka sesuai dengan tema yang sudah disusun selama setahun. Baca Alkitab pendukung cerita tersebut, merenungkannya, menyesuaikan tujuan-tujuan yang cocok sesuai umur anak, mencari alat peraga, lagu-lagu, games, bahkan aktivitas pendukung. Hal ini tidaklah bisa dilakukan hanya dalam satu hari saja dalam seminggu itu. Misalnya, baru hari sabtu menyiapkan hal-hal tersebut. Pengalaman menjadi GSM beberapa tahun lalu, menggelitik saya untuk menyampaikan hal ini kepada mereka (GSM). Dalam satu minggu itu, hari senin, kita membaca ayat-ayat Alkitab pendukung cerita tersebut dan pelajaran apa yang saya dapat dari ayat Alkitab tersebut. Selasa, kita menentukan tujuan yang cocok sesuai dengan tingkat umur anak(karena banyak tujuan, pilih salah satu saja). Rabu, menyusun jalan cerita yang akan disampaikan. Kamis, mulai mencari alat-alat peraga, lagu, aktivitas yang bisa dipakai untuk cerita tersebut. Jumat, mempersiapkan semua alat-alat peraga dan aktivitas-aktivitas tadi. Sabtu, seluruh apa yang sudah kita lakukan dari senin sampai jumat itu, kita doakan supaya pelajaran tersebut benar-benar mengena kepada anak. Jangan lupa juga mendoakan masing-masing anak dalam kelas kita supaya mereka bisa datang ke SM dan mendapat berkat dari Firman yang akan mereka dengar. Melihat hal-hal tadi, sepertinya ribet juga hanya untuk mempersiapkan satu pelajaran saja harus dalam satu minggu. Untuk pelayanan anak, tidak bisa main-main.
Guru baru tidak bisa langsung diberikan tugas untuk mengajar. Mereka hanya bisa membantu guru kelas (asisten) saja. Kalau guru baru tersebut memang serius ingin bisa mengajar, mereka harus melewati berbagai macam training dan test. Hal ini bisa dilakukan bersama guru senior bersama hamba-hamba Tuhan yang ada. Training dan test tersebut tidak hanya dilakukan sekali atau dua kali saja, tapi itu dilakukan berkali-kali sampai guru senior dan Hamba-hamba Tuhan itu menyatakan bahwa guru baru tersebut sudah bisa mengajar.

2. Kelas persiapan
Kelas persiapan ini, sepertinya harus ambil waktu khusus. Dimana semua guru yang akan mengajar minggu depan sudah mempersiapkan diri mereka di rumah. Dan di kelas persiapan tersebut, mereka mempresentasikan apa yang sudah mereka persiapkan di depan para GSM dan hamba Tuhan pembimbing. Disini tidak menutup kemungkinan, saran dan kritik dari semua guru dan hamba Tuhan yang hadir pada saat itu. Sebaiknya semua guru dan asistennya harus hadir dalam kelas ini.

3. Pembesukan
Pembesukan bisa dilakukan oleh masing-masing guru kelas dimana anak-anak itu ada dalam kelas mereka. Bila memungkinkan, minta tolong Hamba Tuhan untuk menemani. Atau kalau nggak sempat mbesuk kerumah mereka, telpon anak-anak kita sebagai bentuk perhatian kita kepada mereka.

4. Kreatifitas
Mengemas acara SM tiap minggu tidaklah mudah. Karena anak-anak lebih tertarik berada di rumah di depan televisi mereka, mengingat itu adalah hari minggu yang mana banyak acara menarik yang menjadi acara favorit mereka di tiap channel-nya. Kreatifitas dibutuhkan disini. Mulai lagu-lagu pujian dan permainan dalam kebaktian SM, sehingga anak-anak lebih tertarik datang ke SM dengan antusias. Inipun tidak menutup kemungkinan sebagai ajang promosi, dimana para orang tua, suster atau pembantu yang ikut datang mendampingi anak, menceritakan kepada pihak lain bahwa di Sekolah Minggu ini lho suasananya menarik. Tak diduga banyak jiwa yang dijangkau untuk datang ke SM. Aduh senangnya, anak SM kita bertambah.



4 komentar:

  1. Lumayan untuk pemula bikin blog...
    Teruskan Me...
    Mari kita dukung terus... LANJUTKAN!!!

    BalasHapus
  2. Bagus ce..artikelnya..
    jd sadar kalau pelayanan anak tuh tidak segampang yang kita lihat..
    Tentang persiapan apa saja yang harus dilakukan oleh GSM harus dipraktekkan tuh
    biar skulming di gereja kita tambah maju...

    Ayo ce buat artikel yang baru lagi..
    Semangat ce!!! Lanjutkan!!! (niru kata2e ko ie) hehehehe...

    BalasHapus